Penjelasan mengenai Isro' dan Mi'roj (Allah tidak diatas , Allah tidak diatas langit , Allah tidak diatas 'arsy)
قال العلامة الشيخ محمد نووى الشافعي البنتني الجاوى في كتابه نور الظلام صحيفة ٤٢
و
ليس الله سبحانه و تعالى فى مكان و لا جهة تنزه الله عن ذلك و إنما المكان
منسوب الى النبى صلى الله عليه و سلم قال صلى الله عليه و سلم لا تفضلوني
على يونس بن متى أى لا تظنوا أني أقرب الى الله من يونس بن متى حيث ارتقى
بي فوق السموات السبع و يونس في قعر البحر في بطن الحوت فكلانا بالنسبة
للقرب منه على حد سواء
Al-'Allama h Asy-Syaikh Muhammad Nawawiy Asy-Syafi' iy Al-Bantani y Al-Jawiy dalam kitabnya " Nur Adh-Dholam " syarah 'Aqidatul 'Awam halaman 42 baris 3-6 mengatakan : Allah Ta'ala tidak berada di suatu tempat maupun arah , Maha suci Allah dari yang demikian (bertempat atau berarah) , tempat hanya dinisbatka n kepada Nabi Muhammad Sholla Allahu 'alaihi wa sallam. Rosulullah sholla Allahu 'alaihi wasallam bersabda : Janganlah kamu menganggap aku lebih utama daipada Nabi Yunus bin Matta , maksudnya : Janganlah kamu berprasang ka bahwa aku lebih dekat kepada Allah daripada Nabi Yunus hanya karena Allah mengangkat aku ke atas langit yang tujuh sedangkan Nabi Yunus berada didasar lautan didalam ikan , masing-mas ing dari kami berdua nisbat kedekatan dari Allah ada pada batasan yang sama.
Ini menunjukka n bahwa Allah tidak menempati langit atau 'arsy atau suatu tempat karena Allah ada tanpa tempat dan arah
Andaikan
Allah bertempat di LANGIT atau diatas 'ARSY atau ada pada arah ATAS
niscaya orang yang berdiri lebih dekat daripada orang yang sujud , para
astronot lebih dekat daripada para wali , orang yang naik pohon lebih
dekat daripada orang yang sedang menggali sumur, namun kenyataann ya tidak demikian , Imam Muslim meriwayatk an hadits dari Abu Hurairah radliallah u anhu bahwa Rasulullah shallallah u 'alaihi wasallam bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُ وا الدُّعَاءَ
Keadaan dimana seorang hamba menjadi paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, karenanya perbanyakl ah doa (ketika sujud).” (HR. Muslim)
Lalu bagaimana dengan ayat yang dijadikan dalil orang2 salafi wahabi untuk menetapkan Allah dilangit.
padahal yang benar adalah Allah Ada Tanpa tempat
yaitu surat Al-Mulk ayat 16 dan 17
16. Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang ?,
17. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimka n badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustaka n) peringatan -Ku?
Mari kita lihat tafsirnya Syeh Nawawiy alBantani dalam tafsir Munirnya juz 2 hal 390
Tafsir Munir Juz 2 hal 390 cetakan Dar Al-Ilmi Surabaya :
قال العلامة الشيخ محمد نووي الجاوي في قوله تعالى أأمنتم من فى السماء ان يخسف بكم الأرض (الملك ١٦): وهو متعال عن المكان
Syaikh Muhammad Nawawiy Al-Jawiy dalam menafsiri surat Al-Mulk ayat 16 tersebut mengatakan : Dan Ia (Allah ) Maha Luhur dari tempat. Artinya Allah Ada tanpa bertempat
Kemudian pada ayat yang ke 17 beliau mengatakan :
( أم أمنتم من فى السماء ) أى بل أأمنتم أيها المكذبون من تزعمون انه فى السماء وهو منزه عن المكان
(17.
atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit) Yakni akan
tetapi apakah kamu merasa aman wahai para pendusta terhadap Allah yang
engkau sangka bahwa sesungguhn ya Ia Ada dilangit sedangkan Ia (Allah) Maha Suci dari Tempat. Artinya Allah ada tanpa bertempat
Dari
sini dapat kita ambil pelajaran bahwa Allah Ada tanpa tempat , adapun
keyakinan bahwa Allah ada dilangit adalah keyakinan orang-oran g kafir
Hukum orang yang mengatakan
"Allah ada di setiap tempat" atau " Allah ada di semua tempat" menjadi
kafir jika ia memahami dari ibarot tadi bahwa Allah menempati setiap
tempat , adapun jika ia memahami dari ibarot tersebut bahwa Allah
menguasai setiap sesuatu maka tidak menjadi kafir , namun wajib di cegah
karena dua ibarot tersebut tidaklah muncul dari para ulama salaf , akan
tetapi dari kaum mu'tazilah dan kemudian digunakan oleh orang-oran g awam yang tidak tahu
Ibaroh: Ash-Shirot Al-Mustaqi im Syaikh 'Abdullah Al-Haroriy hal 37
و
حكم من يقول إن الله في كل مكان أو في جميع الأماكن التكفير إذا كان يفهم
من هذه العبارة أن الله بذاته منبث أو حال فى الأماكن ، أما إذا كان يفهم
من هذه العبارة أنه تعالى مسيطر على كل شيء فلا يكفر ، و هذا قصد كثير ممن
يلهج بهاتين الكليمتين ، و يجب النهي عنهما على كل حال ، لأنهما ليستا
صادرتين عن السلف بل عن المعتزلة ثم استعملهما جهلة العوام
الكتاب : الصراط المستقيم للشيخ عبد الله الهرري الصحيفة ٣٧
Hati-hati !! Wahabi selalu bilang Allah bersemayam diatas 'arasy di atas langit di atas sana
Sumber : http://www.piss-ktb.com/2013/06/2397-aqidah-penjelasan-isro-miroj-dari.html
No comments:
Post a Comment
Welcome In Muda Rukun- Mudi Abadi Demangan Site...